Phoenix Suns

Phoenix Suns , pasukan bola keranjang profesional Amerika yang berpusat di Phoenix. Ditubuhkan pada tahun 1968, Suns bermain di National Basketball Association (NBA) dan telah memenangi dua gelaran Western Conference.

Sebiji bola bergerak melalui jaring dalam permainan bola keranjang di arena profesional. Kuiz Bola Keranjang Bola mana antara pemain bola keranjang yang bersara dari NBA dengan purata skor kerjaya tertinggi?

Musim pertama The Suns cukup berhasil, dan pasukan ini mempamerkan bakat "The Original Sun" Dick Van Arsdale dan Hall of Famer Connie Hawkins yang akan datang. Pada tahun 1976, sebuah pasukan Phoenix 42-40 yang menampilkan kegemaran francais lama Alvan Adams dan Paul Westphal menjalani larian postseason yang mengejutkan di mana "Sunderalla" Suns melakukan kegelisahan dalam dua pusingan pertama untuk mencapai final NBA, di mana mereka menghadapi Boston Celtics dalam siri enam permainan yang dramatik. Final diserlahkan oleh penembakan tiga kali ganda dalam permainan lima, tetapi Suns dikuasai dan jatuh pada pertandingan keenam. Pada tahun 1977, Suns merancang Walter Davis, yang akan terus mencatat rekod pencalonan francais selama 11 tahun bersama pasukan.

The Suns diperdagangkan sebagai penjaga titik Kevin Johnson pada pertengahan musim 1987–88 dan menandatangani penyerang ejen percuma Tom Chambers di luar musim. Kedua-duanya akan menjadi teras pasukan yang bertenaga yang mara ke final persidangan pada tahun 1989 dan 1990, 2 dari 13 tempat pertama play-off berturut-turut untuk francais. Pada tahun 1992 Phoenix diperdagangkan selama-lamanya All Star Charles Barkley dalam usaha mendapatkan gelaran. Walaupun Barkley bermain cukup baik untuk memperoleh penghargaan Pemain Paling Berharga NBA (MVP) tahun pertamanya di Phoenix, pasukan itu jatuh ke Chicago Bulls pada final NBA 1993. Phoenix gagal mara ke final sekali lagi sepanjang sisa masa Barkley bersama pasukan, dan Suns memasuki mod pembangunan semula pada pergantian abad ke-21.

Pasukan ini merangka fenomena sekolah menengah Amar'e Stoudemire pada tahun 2002 dan mendapatkan penjaga mata Steve Nash (yang pada awalnya disusun oleh Suns) pada tahun 2004. Gaya permainan Nash up-tempo dengan sempurna melengkapkan set kemahiran Stoudemire dan penyerang Shawn Marion, dan Suns berubah menjadi pasukan dengan skor tinggi yang menarik. Kekuatan serangan pasukan tidak cukup untuk mendorongnya melewati final persidangan, bagaimanapun, dan Suns diperdagangkan sebagai pusat yang kuat Shaquille O'Neal selama musim 2007-08 dalam usaha untuk mengembangkan pertahanan berkaliber kejuaraan. Kehadiran O'Neal tidak cukup untuk mendorong Suns melewati babak pertama play-off, dan dia diperdagangkan pada tahun 2009. Satu pasukan muda Suns dibina semula di sekitar Nash dan Stoudemire membuat larian yang mengagumkan pada 2009-10 sebelum kalah di final Western Conference ke Los Angeles Lakers.Stoudemire menandatangani kontrak ejen bebas dengan New York Knicks di luar musim berikut, dan Suns memasuki tempoh kempen tanpa kemenangan. The Suns secara mengejutkan melantun dari kedudukan mereka yang sangat buruk pada 2013–14 dengan menambah 23 kemenangan untuk jumlah musim sebelumnya hingga berakhir dengan catatan 48–34, mendarat tepat di luar kualifikasi play-off di lapangan Persidangan Barat yang kuat dari segi sejarah. Walau bagaimanapun, perubahan ini tidak lama, dan, setelah sedikit penurunan pada tahun berikutnya, Suns menamatkan musim 2015–16 dengan catatan terburuk keempat di NBA (23–59), yang pertama dari tiga musim 20 kemenangan berturut-turut yang menjadikan Phoenix sebagai antara pasukan terburuk di NBA.The Suns secara mengejutkan melantun dari kedudukan mereka yang sangat buruk pada 2013–14 dengan menambah 23 kemenangan untuk jumlah musim sebelumnya hingga berakhir dengan catatan 48–34, mendarat tepat di luar kualifikasi play-off di lapangan Persidangan Barat yang kuat dari segi sejarah. Walau bagaimanapun, perubahan ini tidak lama, dan, setelah sedikit penurunan pada tahun berikutnya, Suns menamatkan musim 2015–16 dengan catatan terburuk keempat di NBA (23–59), yang pertama dari tiga musim 20 kemenangan berturut-turut yang menjadikan Phoenix sebagai antara pasukan terburuk di NBA.The Suns secara mengejutkan melantun dari kedudukan mereka yang sangat buruk pada 2013–14 dengan menambah 23 kemenangan untuk jumlah musim sebelumnya hingga berakhir dengan catatan 48–34, mendarat tepat di luar kualifikasi play-off di lapangan Persidangan Barat yang kuat dari segi sejarah. Walau bagaimanapun, perubahan ini tidak lama, dan, setelah sedikit penurunan pada tahun berikutnya, Suns menamatkan musim 2015–16 dengan catatan terburuk keempat di NBA (23–59), yang pertama dari tiga musim 20 kemenangan berturut-turut yang menjadikan Phoenix sebagai antara pasukan terburuk di NBA.The Suns menamatkan musim 2015–16 dengan rekod terburuk keempat di NBA (23–59), yang pertama dari tiga musim 20-kemenangan berturut-turut yang menjadikan Phoenix sebagai salah satu pasukan terburuk di NBA.The Suns menamatkan musim 2015–16 dengan rekod terburuk keempat di NBA (23–59), yang pertama dari tiga musim 20-kemenangan berturut-turut yang menjadikan Phoenix sebagai salah satu pasukan terburuk di NBA.

Adam Augustyn