Kekuatan laut

Kekuatan laut, ertinya suatu negara memperluas kekuatan ketenteraannya ke laut. Diukur dari segi kemampuan negara untuk menggunakan laut untuk menentang pesaing dan pesaing, ia terdiri dari berbagai elemen seperti kraf tempur dan senjata, kerajinan tambahan, pelayaran komersial, pangkalan, dan personel terlatih. Pesawat yang digunakan dalam pengendalian pengangkutan laut berfungsi sebagai alat kekuatan laut walaupun mereka beroperasi dari pangkalan darat; pesawat terbang yang beroperasi dari kapal induk mewakili peluasan kekuatan laut walaupun mereka menyerang sasaran di pedalaman. Kecuali untuk peningkatan besar pengeboman sasaran pantai atau darat dari laut, fungsi kekuatan laut adalah sama dalam Perang Dunia II seperti pada abad ke-16, ketika kapal perang dirancang khusus untuk berperang (seperti yang dibezakan dari pedagang bersenjata) terlebih dahulu muncul.

Kapasiti tenaga laut bergantung pada faktor-faktor seperti populasi, watak pemerintah, kesejahteraan ekonomi, bilangan dan kualiti pelabuhan dan sejauh mana garis pantai, dan jumlah dan lokasi koloni dan pangkalan negara sehubungan dengan lalu lintas laut yang diinginkan.

Tujuan utama kekuatan laut adalah untuk melindungi pelayaran yang ramah dari serangan musuh dan untuk menghancurkan atau menghalangi pengiriman musuh - baik komersial maupun ketenteraan. Ketika satu yang berperang atau yang lain memiliki kawalan maya pengiriman permukaan di beberapa bagian laut, dia dikatakan memiliki perintah laut, dengan kemampuan baik untuk mempertahankan komunikasi lautnya sendiri dan untuk menolak komunikasi kepada musuh.

Kekuatan laut juga dapat dilakukan untuk memberikan tekanan ketenteraan dan ekonomi pada musuh dengan mencegah import komoditi yang diperlukan untuk penuntutan perang. Ini juga dapat menghalangnya mendapatkan dana melalui eksport komoditi ke netral, dan hal itu dapat mencegah orang netral berdagang dengan musuh. Penggunaan kekuatan laut ini dikenal sebagai sekatan dan biasanya dilakukan sesuai dengan prosedur khusus yang ditentukan oleh undang-undang antarabangsa.

Pasukan tentera laut juga telah digunakan untuk mengebom tujuan darat dari laut. Pada separuh pertama abad ke-20, fungsi kekuatan laut ini sangat penting. Perkembangan kapal induk menambah dimensi baru dalam kemampuan pengeboman ini, seperti halnya kapal selam nuklear yang menembakkan peluru berpandu. Pada tahun 1960-an dan 70-an, kapal selam nuklear adalah satu-satunya alat kekuatan laut yang paling penting; hampir tidak dapat dibedakan fungsi dari kekuatan udara strategis dan peluru berpandu darat dalam perang nuklear umum. Eksposisi klasik mengenai peranan kekuatan laut sebagai asas kekuatan dan kehebatan negara adalah Alfred Thayer Mahan's Pengaruh Kekuatan Laut Terhadap Sejarah, 1660–1783 (1890).